45 Kata Motipasi, Sang Proklamator Bangsa Ir. Sukarno

    45 Kata Motipasi, Sang Proklamator Bangsa Ir. Sukarno

    Bogor - Presiden pertama kita, Koesno Sosrodihardjo, atau yang biasa kita kenal dengan Ir. Soekarno, terkenal dengan orasi-orasinya yang dapat mengobarkan semangat siapa saja yang mendengarnya.

    Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 6 Juni 1901, sosok Soekarno adalah tokoh sejarah yang namanya tak hanya disegani di kalangan masyarakat Indonesia, tapi juga diakui di dunia. Dikenal sebagai diplomat ulung, peran Soekarno sangat jelas terasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

    Dengan ide-ide dan pemikiran cemerlang yang luar biasa, Soekarno tak jarang mengeluarkan kata-kata Soekarno yang bijak dan menginspirasi. Meski kemerdekaan telah kita raih berpuluh-puluh tahun yang lalu, namun kata-kata Soekarno masih dapat kita gunakan di kehidupan saat ini.

    Dengan membaca kata-kata Soekarno, kita juga dapat merasakan kharisma dan semangat dari sosok nomor satu di Indonesia ini. Berikut ini, kami juga telah mengumpulkan beberapa kata-kata Soekarno yang dapat menginspirasi dan membakar semangat.

    1. “Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir Mutiara yang indah.”

    2. “Kalau pemuda sudah berumur 21-22 tahun sama sekali tidak berjuang, tak bercita-cita, tak bergiat untuk tanah air dan bangsa, pemuda begini baiknya digunduli saja baiknya.”

    3. “Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat.”

    4. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba. Jadi tetaplah bersemangat elang rajawali.”

    5. “Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsanya hidup dalam damai dan persaudaraan.”

    6. “Berilah aku semilyun orang tua, maka aku akan sanggup memindahkan gunung Merapi dari tempatnya; dan berilah aku sepuluh pemuda yang bersemangat besar, niscaya aku akan sanggup menggemparkan dunia.”

    7. “Saatnya telah tiba untuk meyakinkan dunia bahwa aku bukan boneka Jepang.”

    8. “Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak.”

    9. “Aku tinggalkan Kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya.”

    10. “Berikan aku sepuluh pemuda, akan kugoncangkan dunia.”

    11. “Rakyat padang pasir bisa hidup, masa kita tidak bisa hidup!”

    12. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang.”

    13. “Engkau telah sering mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak umur 16 tahun telah mencemplungkan diri dalam gerakan untuk tanah air, bangsa, dan cita-cita.”

    14. "Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir Mutiara yang indah".

    15. "Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat".

    16. "Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsanya hidup dalam damai dan persaudaraan".

    17. "Saatnya telah tiba untuk meyakinkan dunia bahwa aku bukan boneka Jepang".

    18. "Rakyat padang pasir bisa hidup, masa kita tidak bisa hidup!"

    19. "Engkau telah sering mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak umur 16 tahun telah mencemplungkan diri dalam gerakan untuk Tanah Air, bangsa, dan cita-cita".

    20. "Dua sifat yang berlawanan. Aku bisa lunak dan aku bisa cerewet. Aku bisa keras dan laksana baja dan aku bisa lembut berirama"

    21. "Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya."

    22. "Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan."

    23. “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.”

    24. “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”

    25. “Jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya.”

    26. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”

    27. “Belajar tanpa berpikir itu tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar itu sangatlah berbahaya!”

    28. “Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.”

    29. “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”

    30. “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”

    Kata-kata Soekarno Bijak

    31. “Aku lebih suka lukisan samudra yang gelombangnya menggebu-gebu daripada lukisan sawah yang adem ayem tentram.”

    32. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

    33. “Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!”

    34. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”

    35. “Pemilihan umum jangan menjadi tempat pertempuran. Perjuangan kepartaian yang dapat memecah persatuan bangsa Indonesia.”

    36. "Bangsa yang terdiri dari kaum buruh belaka dan menjadi buruh antara bangsa-bangsa. Tuan-tuan hakim itu bukan nyaman. Tidaklah karenanya wajib tiap-tiap nasional mencegah keadaan itu dengan seberat-beratnya?"

    37. "Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat".

    38. "Kalau kita tidak bisa menyelenggarakan sandang, pangan di Tanah Air yang kaya ini, maka sebenarnya kita sendiri yang tolol, kita sendiri yang maha tolol".

    39. "Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang".

    40. "Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin".

    41. "Hidup bukanlah tentang ‘Aku Bisa Saja’, namun tentang ‘Aku Mencoba’. Jangan pikirkan tentang Kegagalan, itu Adalah Pelajaran".

    42. "Bangsa adalah segerombolan manusia yang keras, ia punya keinginan bersatu dan mempunyai persamaan watak yang berdiam di atas satu geopolitik yang nyata satu persatuan".

    43. "Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya".

    44. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”

    45. “Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.”Gema Suaranya 

    Sumber Primer                                                              Oleh : Anwar Resa Jurnalis Nasional Indonesia

    Bogor
    Anwar Resa

    Anwar Resa

    Artikel Sebelumnya

    KPK Tetapkan 8 Orang Tersangka dan Dalami...

    Artikel Berikutnya

    Grand Opening Ghani Coffee & Kitchen, Ghanifor...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Bakamla RI Berhasil Bantu MV Lena Alami Kerusakan Kemudi di Laut Natuna Utara
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu

    Ikuti Kami