Diduga Kubikasi Volume Kolom Utama Proyek SDN Jampang Hambulu Tidak Sesuai RAB

    Diduga Kubikasi Volume Kolom Utama Proyek SDN Jampang Hambulu Tidak Sesuai RAB

    BOGOR, - Rehabilitasi ruang kelas SDN Jampang Hambulu Kec.Kemang Kabupaten Bogor yang saat ini masih berjalan sudah mencapai 60 persen. Dari pantauan media di lokasi pada hari Selasa (23/11) terlihat rangka baja sudah terpasang dan tinggal tahap finishing pada kolom utama dan dinding.

    Namun ada yang menjadi perhatian publik dalam pekerjaan tersebut. Di mana volume kolom utama di lantai atas tidak sesuai dengan gambar. Dari hasil ukur yang dilakukan pada kolam utama yang menempel di dinding Existing hanya 16cmx 20cm. Sementara pada gambar (K3) 20cmx25cm. Begitu juga pada kolam utama depan nya hanya 16cmx17.5cm, di mana pada gambar (K4) tertulis 20cmx20cm. Selain masalah volume, salah satu kolom utama di lantai atas tidak terlihat lurus (miring)

    Patut diduga adanya pengurangan kubikasi volume coran beton pada tiang penyangga tersebut. Tidak terlihatnya pihak pelaksana dan konsultan pengawas saat itu di lokasi menyulitkan media untuk melakukan konfirmasi lebih lanjut. Begitu juga mandor yang tidak ada di lokasi.

    Dari keterangan salah satu pekerja mengatakan bahwa pelaksana dan konsultan pengawas belum datang. Sementara mandor lagi mengawasi pekerjaan proyek di tempat lain.

    “Pelaksana ngak ada pak, konsultan juga belum datang. Kalau mandor lagi mengawasi proyek yang satu lagi. Proyek nya satu Bos dengan yang ini, ” terangnya.

    Sementara itu pihak Dinas Pendidikan Kab.Bogor melalui Kabid Sarpras dan Kasie Pembangunan yang dikonfirmasi media ini pada hari Selasa (23/11) tidak memberikan jawaban.

    Dilansir dari halaman www://bpsdm.pu.go.id, kolom beton merupakan satu komponen penting yang harus ada pada sebuah konstruksi. Dalam membangun gedung sekolah atau bangunan lain keberadaannya memiliki peran utama sebagai konstruksi. Salah satu dari fungsi kolom beton pada konstruksi bangunan adalah menahan agar struktur tidak mudah roboh dan menyangga komponen yang akan dipasang

    Untuk itu keberadaan beton sebagai bahan utama harus benar-benar diperhatikan, agar bangunan yang akan dikerjakan bisa berdiri kokoh dan sesuai dengan perencanaan awal. Tidak sesuainya kubikasi volume coran beton utama yang terpasang dengan perencanaan atau RAB tentunya akan berdampak pada mutu kualitas serta ketahanan struktur tersebut. Hal ini pastinya akan menimbulkan kerugian negara jika pihak dinas terkait tetap membayar kontrak pada kontraktor.

    Proyek rehabilitasi ruang kelas ini menelan biaya sebesar Rp.756.467.600, 00 dan bersumber dari anggaran APBD Kab Bogor Tahun 2021. Bertindak sebagai pihak penyedia jasa CV.Bela Persada dan konsultan pengawas CV.Samudra Hayati.

    Hingga berita ini ditayangkan media terus melakukan verifikasi lebih lanjut pihak terkait.

    (LUKY J)

    Jurnalis

    Jurnalis

    Artikel Sebelumnya

    Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Kota...

    Artikel Berikutnya

    Jaringan Rakyat Pinggiran (JARING) Rumuskan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Pelaku Pemukulan Pelajar Masih Berkeliaran, Kinerja Polsek Medan Area di Pertanyakan
    Polda Jabar Ungkap Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Pelanggaran Aturan Penempatan Pekerja Migran Indonesia Secara Tidak Prosedural
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami